Bayangkan Anda sedang berdiri di tengah area konstruksi besar atau kawasan yang akan dipetakan ulang.
Semua tampak luas dan kompleks, tetapi dengan alat dan metode yang tepat, Anda bisa memetakan setiap inci tanah dengan presisi tinggi.
Di sinilah pentingnya survey terestris—sebuah metode klasik yang hingga kini tetap relevan di berbagai proyek pembangunan dan pemetaan.
Baca Juga: Metode Fotogrametris: Pengertian, Jenis, dan Penerapannya
Apa Itu Survey Terestris?
Survey terestris adalah metode pengukuran dan pemetaan yang dilakukan langsung di permukaan tanah menggunakan alat ukur seperti total station, theodolite, waterpass, dan GNSS. Tujuan utamanya adalah mendapatkan data koordinat dan elevasi secara presisi untuk keperluan desain, konstruksi, dan analisis geospasial.
Berbeda dengan survey udara (fotogrametri atau LIDAR), survey terestris dilakukan dari titik ke titik, menjadikannya sangat presisi untuk skala kecil hingga menengah.
Manfaat Survey Terestris dalam Proyek Pemetaan dan Konstruksi
Survey terestris menjadi fondasi dari banyak proyek karena hasilnya dapat dijadikan acuan dalam:
- Desain jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya
- Pemetaan topografi sebelum konstruksi
- Monitoring deformasi struktur dan lereng
- Validasi dan kalibrasi data dari drone dan satelit
Dinar Geoinstrument menyediakan alat dan layanan survey terestris serta Total Station Sokkia IM-52 yang sudah terbukti akurat untuk pekerjaan lapangan.
Alat yang Digunakan dalam Survey Terestris
Berikut beberapa alat utama yang biasa digunakan:
- Total Station: untuk pengukuran sudut dan jarak
- Theodolite: untuk pengukuran sudut horizontal dan vertikal
- Waterpass: untuk menentukan beda tinggi antar titik
- GNSS RTK: untuk positioning berbasis satelit dengan akurasi tinggi
- Rambu ukur, statif, prisma reflektor
Beberapa surveyor juga menggabungkan hasil terestris dengan pemetaan udara dari Jasa Drone Lidar agar mendapatkan kombinasi kecepatan dan presisi.
Jenis-Jenis Survey Terestris
Jenis Survey | Kegunaan Utama | Alat Dominan |
---|---|---|
Survey Topografi | Menentukan kontur dan elevasi tanah | Total Station, Waterpass |
Survey Kadastral | Menentukan batas kepemilikan lahan | GNSS, Theodolite |
Survey Konstruksi | Menentukan posisi titik bangunan | Total Station |
Survey Monitoring | Mengevaluasi pergeseran tanah/struktur | Total Station, GNSS RTK |
Tahapan Pelaksanaan Survey Terestris
- Perencanaan Lokasi: menentukan cakupan area dan kebutuhan alat
- Pengukuran Lapangan: pengambilan data sudut, jarak, dan tinggi
- Pencatatan dan Backup Data
- Pengolahan Data: menggunakan software CAD atau GIS
- Pembuatan Peta dan Laporan
Dalam proyek kompleks, alat seperti DJI Matrice 350 RTK dapat digunakan untuk pemetaan awal, lalu divalidasi menggunakan survey terestris.
Kelebihan dan Kekurangan Survey Terestris
Aspek | Kelebihan | Kekurangan |
Akurasi | Sangat tinggi, cocok untuk area terbatas | Tidak cocok untuk area luas |
Biaya | Ekonomis untuk skala kecil | Bisa mahal untuk area besar |
Kondisi Cuaca | Tidak terlalu terpengaruh cuaca cerah | Sulit dilakukan saat hujan lebat |
Peralatan | Tersedia luas dan banyak merek di pasaran | Perlu kalibrasi berkala |
Kombinasi Survey Terestris dan Teknologi Modern
Saat ini, survey terestris sering dikombinasikan dengan metode modern seperti:
- LIDAR: untuk memperoleh data elevasi dan vegetasi secara detail
- Drone fotogrametri: untuk pemetaan cepat area besar
- GNSS RTK: untuk koreksi posisi real-time di lapangan
Dengan integrasi data ini, pengguna bisa mengoptimalkan akurasi dan efisiensi. Bahkan banyak surveyor kini menggunakan metode hybrid sebagai standar operasional.
Kapan Survey Terestris Lebih Disarankan?
Meskipun drone dan satelit sedang naik daun, survey terestris tetap jadi pilihan terbaik untuk:
- Area dengan vegetasi lebat atau tertutup
- Lokasi sempit atau di antara bangunan
- Validasi titik kontrol tanah (GCP)
- Pengukuran detail struktur dan instalasi
Peran Dinar Geoinstrument dalam Mendukung Survey Terestris
Sebagai penyedia Total Station Sokkia IM-52 dan alat ukur lainnya, Dinar Geoinstrument memahami kebutuhan surveyor akan keakuratan dan efisiensi. Kami menyediakan alat original bergaransi, serta layanan purna jual dan edukasi pengguna.
Dinar Geoinstrument juga mendukung integrasi lintas teknologi, seperti penyediaan Jasa Drone Lidar dan pelatihan penggabungan data terestris dan fotogrametri.
Tips Lapangan untuk Surveyor Terestris
- Selalu cek kalibrasi alat sebelum mulai pengukuran
- Siapkan cadangan baterai dan prisma
- Hindari refleksi cahaya langsung pada alat
- Tandai titik ukur dengan jelas di lapangan
- Backup data setiap selesai sesi pengukuran
Standar dan Referensi Profesional
Untuk mendukung validitas dan konsistensi data, survey terestris mengikuti standar seperti:
- FIG – International Federation of Surveyors
- USGS Survey Standards
- SNI dan peraturan dari BIG (Badan Informasi Geospasial)
Bagaimana Cara Menghubungi Kami?
📞 WA/Telp: +62878-7521-4418 (Digital Marketing)
📩 Email: marketing@dinargeo.co.id
📍 Alamat: Komplek Karyawan DKI RT 12/02 Blok P1 No. 22, Pd. Klp., Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13450
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Total Station dan Kegunaannya
FAQ
Apa itu survey terestris?
Metode pengukuran langsung di lapangan menggunakan alat ukur seperti total station dan GNSS untuk menentukan posisi dan elevasi titik.
Mengapa survey terestris masih digunakan di era drone?
Karena memiliki akurasi sangat tinggi dan cocok untuk detail kecil yang tidak bisa dijangkau drone.
Berapa biaya survey terestris?
Tergantung luas area dan tingkat kesulitan. Umumnya lebih hemat untuk proyek kecil hingga menengah.
Apakah survey terestris bisa dikombinasikan dengan drone?
Ya. Banyak surveyor menggabungkan data drone untuk overview dan terestris untuk validasi titik penting.
Apakah alat survey harus dikalibrasi?
Iya, secara berkala. Kalibrasi menjamin akurasi alat ukur tetap sesuai standar.