DJI Mavic Air 2: Inovasi Ringkas untuk Dunia Survey
Survey topografi dan fotogrametri kini mengalami revolusi besar berkat teknologi drone, salah satunya adalah DJI Mavic Air 2.
Drone ini menawarkan presisi tinggi, kemudahan operasional, dan harga yang relatif terjangkau dibandingkan perangkat konvensional seperti total station.
Tapi, apakah benar drone sekecil ini bisa diandalkan untuk pekerjaan profesional? Mari kita ulas.
Teknologi di Balik DJI Mavic Air 2
DJI Mavic Air 2 dirancang sebagai drone semi-profesional yang menggabungkan portabilitas dan performa. Dibekali sensor CMOS 1/2 inci dan kamera 48MP, drone ini mampu merekam gambar hingga resolusi 8000×6000 piksel dan video 4K pada 60fps.
Fitur seperti SmartPhoto, FocusTrack, dan APAS 3.0 memungkinkan pengambilan data lebih cerdas.
Spesifikasi Teknis Utama DJI Mavic Air 2
Spesifikasi | Detail |
---|---|
Resolusi Kamera | 48 Megapiksel |
Ukuran Sensor | 1/2 inci CMOS |
Resolusi Video | 4K/60fps |
Waktu Terbang Maksimum | Hingga 34 menit |
Jarak Transmisi Maksimal | Hingga 10 km (OcuSync 2.0) |
Fitur Tambahan | FocusTrack, SmartPhoto, HDR |
Sumber: DJI Official Website
Mengapa DJI Mavic Air 2 Cocok untuk Survey Topografi?
1. Presisi Gambar untuk Fotogrametri
Untuk keperluan fotogrametri, kualitas foto adalah segalanya. Dengan kamera 48MP, DJI Mavic Air 2 memberikan hasil gambar dengan ketajaman tinggi, memungkinkan pembuatan orthophoto dan DSM (Digital Surface Model) yang akurat. Ketika digabungkan dengan Ground Control Points (GCP), akurasi vertikal dan horizontal bisa mencapai skala sentimeter.
2. Fleksibilitas dan Mobilitas
Dibandingkan alat berat seperti total station atau GPS geodetik, drone ini bisa diterbangkan dalam waktu singkat dan dari berbagai medan. Untuk survey lokasi tambang, perkebunan, atau kawasan terpencil, keunggulan ini sangat krusial.
3. Efisiensi Waktu dan Tenaga
Dengan waktu terbang hingga 34 menit, satu kali misi DJI Mavic Air 2 dapat menjangkau area luas yang biasanya membutuhkan waktu berjam-jam jika menggunakan metode konvensional. Dalam proyek besar, efisiensi ini akan sangat terasa.
4. Integrasi Mudah dengan Software Fotogrametri
Data dari DJI Mavic Air 2 dapat langsung diolah menggunakan software seperti Agisoft Metashape, Pix4D, atau DroneDeploy. Ini mempermudah pembuatan model 3D, kontur, hingga perhitungan volume cut and fill.
Perbandingan DJI Mavic Air 2 dengan Alat Survey Konvensional
Kriteria | DJI Mavic Air 2 | Total Station / GPS Geodetik |
Mobilitas | Sangat tinggi | Rendah (tergantung medan) |
Waktu Pengerjaan | Sangat cepat | Relatif lama |
Akurasi | Tinggi (dengan GCP) | Sangat tinggi |
Harga Perangkat | Terjangkau (~Rp 13 Juta) | Mahal (~Rp 50-100 Juta) |
Output | Orthophoto, DSM, kontur | Titik koordinat, elevasi |
Kombinasi antara DJI Mavic Air 2 dan alat tradisional seperti total station sokkia im 52 sering digunakan untuk saling melengkapi kekurangan satu sama lain.
Studi Kasus Penggunaan DJI Mavic Air 2
Di salah satu proyek pemetaan kawasan hutan di Kalimantan, DJI Mavic Air 2 digunakan untuk membuat peta kontur dan orthomosaic seluas 200 hektar. Hasilnya:
- Waktu pengerjaan turun dari 4 hari menjadi 1 hari
- Akurasi vertikal setelah dikalibrasi dengan GCP hanya 4-7 cm
- Biaya tenaga kerja turun hingga 60%
Dengan performa seperti ini, tidak mengherankan jika drone ini mulai digunakan oleh konsultan, akademisi, hingga praktisi pemetaan desa.
Kelebihan Lain yang Membuat DJI Mavic Air 2 Unggul
✨ Mudah Digunakan oleh Pemula
Tidak seperti drone RTK atau PPK yang kompleks, Mavic Air 2 sangat user-friendly. Operator cukup memahami dasar-dasar drone mapping untuk bisa melakukan misi dengan optimal.
⚡ Fitur Keamanan Canggih
Fitur obstacle avoidance dengan APAS 3.0 membuat drone lebih aman saat terbang otomatis, terutama di area vegetasi atau medan kompleks.
🔹 Harga Terjangkau
Dengan harga sekitar Rp 13-15 juta, DJI Mavic Air 2 jadi pilihan ekonomis bagi yang baru memulai usaha pemetaan. Bandingkan dengan harga drone RTK yang bisa menyentuh Rp 70 juta ke atas.
Kapan Sebaiknya Tidak Menggunakan DJI Mavic Air 2?
Meski unggul dalam banyak hal, DJI Mavic Air 2 juga punya keterbatasan. Jika proyek Anda:
- Butuh akurasi milimeter tanpa GCP (misalnya untuk pengukuran batas kadastral)
- Berada di area tertutup pohon rindang atau gedung tinggi
- Membutuhkan perizinan kompleks (karena lokasi sensitif atau wilayah perbatasan)
Maka lebih baik mempertimbangkan alat lain seperti RTK drone atau rental sewa total station.
Integrasi dalam Sistem Survey Modern
Menggabungkan drone seperti DJI Mavic Air 2 dengan alat konvensional akan memberikan hasil terbaik. Misalnya, gunakan total station sokkia im 52 untuk mengukur GCP, lalu olah data drone dengan software fotogrametri. Ini menghemat waktu dan tetap menjaga akurasi tinggi.
Topografi dan fotogrametri yang dahulu hanya bisa dilakukan dengan tenaga banyak dan waktu lama kini bisa diselesaikan hanya dalam hitungan jam. Konsep ini sejalan dengan prinsip modern dalam pengukuran, seperti yang dibahas pada artikel Topografi adalah Ilmu Penting dalam Konstruksi: Ini Penjelasannya!
Peran DJI Mavic Air 2 dalam Pemetaan Kadaster
Meskipun tidak seakurat drone RTK, DJI Mavic Air 2 tetap bisa digunakan dalam pemetaan kadaster tingkat dasar. Jika dikombinasikan dengan GCP dan pengukuran darat, hasilnya cukup untuk menghasilkan peta bidang tanah skala 1:5000. Hal ini mendukung pengembangan data spasial seperti dibahas dalam artikel Karakteristik Peta Kadaster
Bagaimana Cara Menghubungi Kami?
📞 WA/Telp: +62878-7521-4418 (Digital Marketing)
📩 Email: marketing@dinargeo.co.id
📍 Alamat: Komplek Karyawan DKI RT 12/02 Blok P1 No. 22, Pd. Klp., Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13450
FAQ
Apa kelebihan utama DJI Mavic Air 2 untuk pemetaan?
DJI Mavic Air 2 memiliki kamera 48MP, fitur autopilot, serta kompatibel dengan software fotogrametri, menjadikannya pilihan unggul untuk pemetaan cepat dan akurat.
Apakah DJI Mavic Air 2 cukup akurat untuk pekerjaan kadaster?
Dengan bantuan GCP dan pengukuran tambahan seperti total station, drone ini cukup akurat untuk pekerjaan dasar pemetaan kadaster.
Apakah Mavic Air 2 sulit digunakan?
Tidak. Drone ini sangat ramah bagi pemula dan sudah dilengkapi dengan banyak fitur otomatisasi.
Bisa digunakan di area vegetasi lebat?
Sebisa mungkin hindari area dengan tutupan vegetasi sangat rapat. Namun, dengan penerbangan yang hati-hati dan kalibrasi data, tetap bisa menghasilkan data yang baik.
Apakah bisa digunakan dalam proyek konstruksi?
Ya. Kombinasi antara drone ini dan alat ukur seperti total station akan sangat membantu dalam proyek infrastruktur atau pengukuran kemajuan pekerjaan.