
Di tengah pesatnya kemajuan teknologi survei dan pemetaan, mahasiswa kini dituntut tidak hanya memahami teori, tetapi juga menguasai praktik lapangan secara nyata. Teknologi seperti Total Station menjadi kunci dalam proyek infrastruktur, konstruksi, hingga pemetaan wilayah yang membutuhkan presisi tinggi. Namun, tak banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari praktisi yang benar-benar berpengalaman di dunia lapangan.
Melalui kegiatan Diskusi Alat Total Station Unmul, mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) mendapatkan pengalaman berharga untuk mengenal lebih dekat teknologi survei modern. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa tak hanya mendengarkan teori, tetapi juga berinteraksi langsung dengan alat, mengajukan pertanyaan teknis, hingga mencoba sendiri proses pengukuran di lapangan.
Acara ini menjadi momen penting yang mempertemukan dunia akademik dan industri. Kolaborasi seperti ini membuka ruang belajar yang lebih aplikatif, membentuk mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara konseptual, tetapi juga terampil dalam praktik teknis di dunia kerja geospasial.
Mengapa Diskusi Alat Total Station Penting Bagi Mahasiswa?
Teknologi pengukuran berkembang sangat cepat. Dari sistem manual dengan theodolite hingga kini menggunakan alat canggih seperti Total Station, yang mampu menggabungkan pengukuran sudut dan jarak dalam satu perangkat digital presisi tinggi. Namun, memahami cara kerja alat ini tidak cukup hanya dari buku teks atau teori kelas. Mahasiswa perlu berinteraksi langsung dengan alat dan ahlinya untuk memahami faktor-faktor real di lapangan seperti kalibrasi, error handling, hingga interpretasi data.
Kegiatan Diskusi Alat Total Station Unmul menjawab kebutuhan itu. Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung: mulai dari cara setup alat, prosedur pengukuran, hingga simulasi proyek pemetaan. Menurut laporan dari American Surveyor (2024), 78% profesional geospasial menyatakan bahwa pengalaman langsung di lapangan mempercepat pemahaman teknis mahasiswa hingga tiga kali lipat dibanding hanya pembelajaran teori. Ini menunjukkan betapa vitalnya kegiatan seperti ini.
Sekilas Tentang Total Station: Alat Ukur Serbaguna
Total Station merupakan kombinasi dari theodolite elektronik dan electronic distance meter (EDM) yang berfungsi untuk mengukur sudut dan jarak dengan presisi tinggi. Alat ini menjadi tulang punggung dalam pekerjaan pemetaan, konstruksi, dan survei topografi modern.
Berikut adalah beberapa fitur utama Total Station yang sering dibahas dalam diskusi bersama mahasiswa:
| Fitur | Penjelasan | Manfaat Lapangan |
|---|---|---|
| Pengukuran Sudut Horizontal & Vertikal | Menggunakan sensor optik presisi | Memastikan hasil koordinat akurat |
| EDM (Electronic Distance Measurement) | Mengukur jarak hingga ribuan meter dengan akurasi milimeter | Mempercepat pekerjaan survei |
| Data Logger Digital | Menyimpan data secara otomatis | Meminimalisir human error |
| Kompatibilitas GNSS dan Bluetooth | Terintegrasi dengan perangkat eksternal | Memudahkan transfer dan integrasi data |
| Fungsi Auto Tracking dan Reflectorless | Pengukuran tanpa prisma di medan sulit | Menambah fleksibilitas di lapangan |
Salah satu model yang cukup populer dan sering digunakan dalam kegiatan seperti ini adalah total station Sokkia IM 52, yang dikenal dengan daya tahan dan akurasi tinggi di berbagai kondisi cuaca.
Kolaborasi Antara Praktisi dan Akademisi di Unmul
Universitas Mulawarman (Unmul) di Samarinda dikenal aktif mengembangkan kemitraan dengan dunia industri. Kegiatan Diskusi Alat Total Station Unmul merupakan wujud nyata dari kolaborasi tersebut. Dalam acara ini, praktisi dari industri survei dan pemetaan hadir sebagai narasumber, berbagi pengalaman tentang:
- Teknik pengoperasian alat Total Station terbaru
- Prosedur kalibrasi dan maintenance
- Integrasi dengan software pemetaan digital seperti AutoCAD Civil 3D dan Global Mapper
- Simulasi survei lapangan mini
Para mahasiswa antusias mengikuti sesi tanya jawab, bahkan mencoba langsung mengatur sudut, membidik target, dan membaca hasil pengukuran di layar alat. Bagi banyak peserta, ini merupakan pengalaman pertama menggunakan alat profesional yang biasanya hanya ada di proyek lapangan besar.
Suasana Diskusi: Dari Ruang Kelas ke Dunia Nyata
Diskusi berlangsung dalam suasana interaktif. Alih-alih sekadar ceramah, sesi ini mengusung pendekatan learning by doing. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil, masing-masing memegang satu unit alat dan melakukan simulasi pengukuran sederhana di area kampus. Instruktur mendampingi setiap kelompok, memberikan panduan langsung tentang kesalahan umum dan cara mengatasinya.
“Awalnya saya kira Total Station itu rumit. Tapi setelah praktik, ternyata logikanya mirip dengan konsep trigonometri yang sudah kita pelajari, hanya saja lebih presisi,” ujar Rizky, mahasiswa Teknik Sipil Unmul angkatan 2022. Pendapat serupa juga datang dari mahasiswa geodesi yang menilai kegiatan seperti ini membantu mereka memahami bagaimana data lapangan diubah menjadi peta digital yang akurat.
Dampak Kegiatan Bagi Mahasiswa
Efek dari kegiatan ini tidak berhenti pada hari diskusi saja. Banyak mahasiswa yang kemudian tertarik mengikuti magang di perusahaan pemetaan, atau bahkan membeli alat survey mini untuk latihan pribadi.
Manfaat yang dirasakan antara lain:
| Aspek | Dampak bagi Mahasiswa |
|---|---|
| Pemahaman Praktis | Mampu mengoperasikan alat secara mandiri |
| Kesiapan Kerja | Memiliki bekal keterampilan teknis sebelum lulus |
| Networking | Terhubung dengan praktisi industri geospasial |
| Proyek Riset | Terinspirasi membuat penelitian berbasis survei lapangan |
| Kesadaran Teknologi | Mengetahui inovasi alat modern seperti Total Station robotic |
Kegiatan seperti ini memperkuat posisi Unmul sebagai kampus yang adaptif terhadap kebutuhan dunia kerja modern, sejalan dengan arah Kampus Merdeka yang menekankan pengalaman lapangan sebagai bagian dari kurikulum.
Relevansi Total Station di Era Digital Mapping
Dalam era digital construction dan smart mapping, Total Station bukan lagi sekadar alat ukur—melainkan bagian integral dari sistem informasi geospasial (SIG). Data yang dikumpulkan dari alat ini dapat langsung diintegrasikan ke perangkat lunak analisis, menghasilkan model 3D, kontur digital, atau as-built drawing dengan tingkat presisi tinggi.
Sumber data dari Trimble Geospatial menyebutkan bahwa lebih dari 60% proyek infrastruktur global kini menggunakan data hasil pengukuran Total Station sebagai dasar model Building Information Modeling (BIM). Oleh karena itu, mengenal alat ini sejak bangku kuliah adalah investasi berharga bagi calon insinyur masa depan.
Tantangan Penggunaan Alat Total Station di Lapangan
Meski canggih, penggunaan Total Station di lapangan memiliki tantangan tersendiri, seperti:
- Kalibrasi dan Perawatan: alat harus dikalibrasi secara berkala agar akurasi tetap terjaga.
- Kondisi Medan: area berbukit atau vegetasi lebat dapat mengganggu pantulan sinar EDM.
- Kesalahan Operator: kesalahan kecil dalam setup tripod atau target dapat menyebabkan deviasi besar.
- Integrasi Data: sinkronisasi hasil pengukuran dengan software GIS memerlukan keahlian tambahan.
Hal-hal inilah yang menjadi bahan pembelajaran utama dalam Diskusi Alat Total Station Unmul, agar mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap menghadapi kondisi riil di lapangan.
Dukungan Industri Melalui Program Edukasi
Kegiatan seperti ini umumnya didukung oleh perusahaan penyedia alat survey profesional yang ingin berkontribusi terhadap dunia pendidikan. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencoba alat secara langsung melalui program rental sewa total station, yang memudahkan akses tanpa harus membeli alat mahal. Kolaborasi antara kampus dan industri seperti ini menciptakan win-win solution: mahasiswa mendapat pengalaman, dan perusahaan dapat memperkenalkan produk serta teknologi terbaru secara edukatif.
Dampak Jangka Panjang: Mencetak Tenaga Ahli Lapangan yang Kompeten
Dengan adanya kegiatan semacam ini, mahasiswa tidak hanya belajar mengukur jarak atau sudut, tetapi juga belajar berpikir sistematis dan memecahkan masalah teknis di lapangan. Dosen pendamping dari Unmul bahkan menyebutkan bahwa kegiatan praktik seperti ini meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam menjalani magang industri.
Dalam jangka panjang, lulusan yang memahami penggunaan alat Total Station dengan baik akan lebih siap bersaing di dunia kerja, baik di proyek infrastruktur, pertambangan, maupun pemetaan wilayah. Mereka juga berpotensi menjadi inovator dalam pengembangan teknologi survei yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Bagaimana Cara Menghubungi Kami?
📞 WA/Telp: +62878-7521-4418 (Digital Marketing)
📩 Email: marketing@dinargeo.co.id
📍 Alamat: Komplek Karyawan DKI RT 12/02 Blok P1 No. 22, Pd. Klp., Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13450
FAQ
Apa itu Total Station dan fungsinya?
Total Station adalah alat ukur elektronik yang menggabungkan fungsi pengukuran sudut dan jarak, digunakan untuk pemetaan, konstruksi, dan survei topografi dengan tingkat presisi tinggi.
Apa manfaat mengikuti Diskusi Alat Total Station Unmul?
Mahasiswa mendapatkan pengalaman praktik lapangan langsung, memahami cara kerja alat, serta memperluas wawasan tentang aplikasi survei modern di dunia profesional.
Apakah kegiatan ini terbuka untuk umum?
Biasanya kegiatan seperti ini diinisiasi oleh kampus, namun sering juga terbuka untuk mahasiswa dari jurusan lain atau peserta eksternal melalui program kolaborasi.
Bagaimana cara belajar mengoperasikan Total Station dengan benar?
Selain belajar di kampus, Anda bisa mengikuti pelatihan singkat atau memanfaatkan layanan rental sewa total station agar bisa berlatih secara langsung di lapangan.
Apakah Total Station masih relevan di era GNSS?
Sangat relevan. GNSS bagus untuk cakupan luas, tetapi Total Station tetap unggul untuk pengukuran detail lokal dengan presisi tinggi.

